Indonesia dilanda krisis moneter sejtahun 1997, dengan adanya krisis moneter semua sendi kehidupan sangat terpengaruh dampaknya, khususnya dibidang pendidikan. Banyak orang tua siswa pada saat itu tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan SLTA.
R.Deden Djukardi (Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Subang), Harlin, BA(Kepala SMP Pasundan Subang), Mumuh Muhamad (Wakil Kepala SMP Pasundan Subang) dan Rumdi Raharja (PKS Kurikulum SMP Pasundan Subang). Atas usul Rumdi Raharja, diusulkan agar gedung bekas SMA Pasundan Subang dimanfaatkan untuk pendirian SMK, kemudian disepakati. SMK yang akan didirikan merupakan SMK berkompetensi bidang keahlian Bisnis Manajemen, Teknologi Informatika dan Pariwisata. Oleh karena itu, Rumdi Raharja ditugakan untuk melobi Drs.Triharjanto, guru senior di SMK Negeri 1 Subang yang telah dikenalnya di lingkungan K3SK.
Dari perbincangan dengan Drs. Triharjanto, yang bersangkutan merespon baik pendirian SMK Pasundan Subang. Oleh karena itu, dilakukan pertemuan antara Drs.Triharjanto, R.Deden Djukardi, Harlin, BA, Mumuh Muhamad dan Rumdi Raharja di SMP Pasundan Subang. Pertemuan tersebut menyepakati untuk membentuk panitia pendirian SMK Pasundan Subang. Pada tanggal 17 April 2000, dalam pertemuan lebih lanjut dengan guru-guru SMK Negeri 1 Subang, dibentuklah panitia pendirian SMK Pasundan Subang, dengan susunan sebagai berikut :
Setelah terbentuk panitia pendiri SMK Pasundan Subang, panitia pun langsung bergerak. Mumuh Muhamad dan Rumdi Raharja, ditugaskan ke Kandepdiknas Subang memohon rekomendasi untuk pengajuan izin operasional ke Kanwil Propinsi Jawa Barat. Akan ke tetapi, KaBag Perencanaan Kandepdiknas Subang saat itu, tidak merespon dengan alasan SMK di kecamatan Subang sudah banyak.
Walaupun demikian, panitia pendiri terus melakukan kordinasi dengan YPDM pasundan, pengawas cikmenjur, kepala kandependiknas kab.subang dan BMPS Subang. Akhirnya pada tanggal 22 Mei 2000 dilakukan penandatanganan Berita Acara Pendirian SMK Pasundan Subang oleh ketua YPDM Pasundan, Pengawas Dikmenjur, kepala Kandepdiknas Kab.Subang dan Ketua BMPS Kab.Subang. Berita acara tersebut menjadi dasar pengajuan rekomendasi ke Bupati Subang. Berkat hubungan baik Paguyuban Pasundan dengan Bupati Subang, Rohimat, akhirnya tidak lama kemudian pada tanggal 31 Mei 2001, Bupati Subang menerbitkan ijin Rekomendasi pendirian SMK Pasundan Subang, dengan nomor surat : 421.3/776/SOS.
Setelah persyaratan administrasi di lengkapi, melalui YPDM Pasundan diajukanlah permohonan izin operasional ke kanwil Depdiknas Provinsi Jawa Barat. Akhirnya pada tangggal 26 januari 2001, terbitlah surat izin operasional SMK Pasundan Subang, dengan nomor surat : 81/102.1/KEP/OT/2001.
Pada saat pertama kali berdiri (17 Juli 2000), berdasarkan kesepakatan antara panitia pendiri, guru-guru SMP Pasundan Subang dan Guru-guru SMK Negeri 1 Subang yang di tunjuk menjadi kepala sekolah adalah Drs. Triharjanto. Pada awal-awal berdiri SMK Pasundan Subang adalah Masa-masa sulit, ketiadaan sarana dan prasarana belajar (walaupun memiliki gedung bekas SMA pasundan Subang, tapi kondisinya belum layak pakai) dan fasilitas lain, memengaruhi pada penerimaan siswa baru. Pada periode ini, sungguh diperlukan dedikasi, keikhlasan dan daya juang yang tinggi dari guru-guru Pelajar. Oleh karena itu, guru-guru rela tidak diberi honor, bahkan guru-guru SMK Nergri 1 Subang iuran untuk pengadaan komputer dan kursi belajar siswa.
Drs. Triharjanto menjabat menjadi kepala sekolah hanya sekitar tiga tahun. Kemudian, karena Drs. Triharjanto di angkat menjadi kepala SMK Negeri 1 Subang, sebagai penggantinya Drs. Sunaryo disepakati menjadi Kepala SMK Pasundan Subang berikutnya. Pada periode kepempinan Drs. Sunaryo, lokasi belajar pindah yang semula bergabung di SMP Pasundan subang, Pindah ke jalan Bagus Yabin menempati gedung bekas SMA Pasundan Subang (19 juli 2014), karena telah di rehab (mendapat bantuan dari APBD II), berkat perjuangan Drs. Sunaryo yang tak kenal lelah, dalam waktu 9 tahun, semula gedung peninggalan SMA Pasundan Subang hanya 3 (tiga) kelas ini telah menjadi 19 (sembilan belas kelas), dengan fasilitas lengkap mulai dari lab komputer, lab bahasa, lapang basket dan fasilitas lain. Siswa pendaftar pun dari tahun ke tahun frekuensinya mengalami kenaikan.