Blog Details
Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, konsep "Zero Waste School" mulai diterapkan di berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Zero Waste School?
Zero Waste School adalah pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk mengurangi sampah hingga ke level minimum dengan cara mendidik siswa dan staf tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Konsep ini tidak hanya mencakup pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, tetapi juga mencakup praktik daur ulang, komposting, dan penghematan sumber daya.
Sekolah-sekolah yang menerapkan model ini berupaya menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan sehat dengan melakukan beberapa langkah strategis. Beberapa langkah yang umum diterapkan meliputi:
- Edukasi Siswa: Sekolah mengadakan program pendidikan lingkungan untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya mengurangi limbah dan cara-cara untuk hidup berkelanjutan.
- Pengurangan Sampah: Implementasi kebijakan untuk mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai seperti botol plastik, sedotan, dan kantong plastik di kantin dan selama kegiatan sekolah.
- Daur Ulang dan Komposting: Penyediaan tempat daur ulang dan komposter di sekolah agar siswa bisa belajar langsung tentang pengelolaan limbah.
- Keterlibatan Komunitas: Mengajak orang tua dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam program zero waste, termasuk acara bersih-bersih lingkungan.
- Inovasi dan Kreativitas: Mengadakan lomba atau proyek kreatif yang mendorong siswa untuk menemukan solusi inovatif dalam mengurangi limbah.
Melalui inisiatif ini, diharapkan siswa tidak hanya menjadi lebih sadar akan masalah lingkungan, tetapi juga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap bumi kita. Dengan menjadi Zero Waste School, institusi pendidikan berperan aktif dalam menciptakan generasi yang lebih peduli dan berkomitmen terhadap keberlanjutan.
Acara ini diselenggarakan oleh tim sekolah SMKS pasundan Subang, bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah lokal yang berfokus pada keberlanjutan. Dalam kegiatan ini, siswa dari berbagai kelas dilibatkan dalam serangkaian workshop, diskusi, dan praktik langsung tentang pengurangan limbah.
Kepala Sekolah SMKS Pasundan, [Nano Supriatna S,Kom], menyatakan, “Kami percaya bahwa pendidikan tentang lingkungan adalah investasi untuk masa depan. Dengan menerapkan konsep Zero Waste, kami berharap dapat menanamkan nilai-nilai keberlanjutan kepada siswa sejak dini.”
Acara ini dimulai dengan sesi edukasi di mana para ahli lingkungan memberikan informasi tentang dampak sampah terhadap lingkungan dan cara-cara untuk menguranginya sampah pelastik. Siswa juga diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas, termasuk melaksanakan kegiatan SABAR (sarapan bareng) setiap hari selasa dan wajib membawa tempat makan dan tempat minum setiap kegiatan dilaksanakan.
Dengan inisiatif ini, Sekolah SMKS Pasundan berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan menciptakan generasi yang peduli terhadap lingkungan. Kegiatan Zero Waste School diharapkan dapat terus berlangsung sebagai bagian dari program pendidikan berkelanjutan di sekolah.